knowledge&allfullversion
|| Perseteruan antar suporter Persija dan Persib sudah berlangsung lama, tepatnya sejak tahun 2000
yaitu bertepatan dengan Liga Indonesia 6 berlangsung. Di putaran 1 sekitar 6
buah bis suporter Persib datang ke Lebak Bulus dan masuk ke Tribun Timur.
Mereka terdiri dari banyak unit suporter seperti Balad Persib, Jurig, Stone
Lovers, ABCD, Viking dll. Saat itu yang terbesar masih Balad Persib. Meski
sempat nyaris terjadi gesekan dengan the Jakmania, tapi alhamdulilah tidak
terjadi bentrokan yang lebih luas. Justru suporter Persib bergerak ke arah the
Jakmania tuk berjabat tangan. Saya ingat banget yel mereka waktu itu : “ABCD…
Anak Bandung Cinta Damai”. Selesai pertandingan suporter Persib juga didampingi
the Jakmania menuju bus mereka. The Jakmania mengikuti dengan menyanyikan lagu
Halo Halo Bandung.
Penerimaan the Jakmania membuat Viking berniat tuk mengundang
datang ke Bandung saat putaran 2. Dialog berlangsung lancar karena
seorang Pengurus the Jakmania yg bernama Erwan rajin ke Bandung tuk bikin kaos.
Hubungan Erwan dengan Ayi Beutik juga konon akrab banget sampe2 Erwan pernah
cerita kalo dia suka sama adiknya Ayi Beutik. Melalui Erwan jugalah Viking
menyatakan keinginannya tuk mengundang dan menyambut the Jakmania di Bandung
meski mereka sendiri masih khawatir dengan sikap bobotoh yang lain.
The Jakmania saat itu belum sebesar sekarang. Yang nonton di
Lebak Bulus aja cuma di sisi Selatan tribun Timur. Jd bersebelahan dengan
Viking. Nah ajakan Viking itu langsung kita bahas, dan kita memang sudah punya
niat tuk melakoni partai tandang. Dibentuklah kemudian perencanaan, salah
satunya dengan mengutus Sekum dan Bendahara Umum the Jakmania saat itu yaitu
Sdr Faisal dan Sdr Danang. Mereka ditugaskan tuk melobi Panpel Persib dari
mulai masalah tiket hingga tribun the Jakmania. Kebetulan Danang lagi kuliah di
Bandung sehingga tempat kosnya jadi tempat kumpulnya the Jakers disana. Selain
mereka berdua memang adalagi yang menawarkan diri tuk bantu seperti Sdr Budi
Rawa Belong.
Jujur saya katakan kita memang belum pengalaman
mengkoordinasikan anggota tuk nonton tandang. Tapi yang menjadi masalah justru
bukan di koordinator tapi di anggota. Banyak anggota yang bandel daftar pada
hari H nya. Jumlah yg tadinya cuma 400 orang berkembang menjadi 1000 orang
lebih! Bayangin gimana repotnya kita nyari bis tuk ngangkut segitu banyak
orang. Akibatnya kita berangkat baru jam 12 siang! Itu juga terpecah menjadi 3
rombongan. Satu bis berangkat lebih dulu karena akan ganti ban. Disusul 4 bus
kemudian. Dan terakhir termasuk gw berangkat dengan 4 bus tambahan.
Keberangkatan kita sendiri juga masih diliputi keraguan
apakah dapat tiket atau tidak. Tim Advance yg diutus mendapatkan kesulitan
mencari tiket. 4 hari sebelum pertandingan terjadi kerusuhan di stadion
Siliwangi akibat distribusi tiket yang kurang lancar. Ada seorang Vikers yang
menganjurkan the Jak tuk hadir di acara khusus pertemuan tim dengan
suporternya. Faisal, Danang dan Budi ambil keputusan tuk hadir di acara itu.
Disana mereka sempat bertemu Walikota Bandung, Kapolres, Ketua Panpel dan Ketua
Keamanan. Mereka semua menjamin bahwa the Jakmania akan bisa masuk dan tiket
akan disiapkan khusus. Paling tidak itulah info yang gw dapet dari tim Advance.
1 bis pertama tiba di Stadion Siliwangi. Viking siap menyambut dan mempersilahkan masuk ke stadion, padahal tiket belum di tangan. Sayang hal yang dikhawatirkan Viking terbukti. Perlahan tapi makin lama makin banyak datanglah bobotoh nyamperin the Jak dengan sikap yang tidak simpatik. Melihat gelagat buruk ini Viking minta the Jak tuk keluar dulu ke stadion sambil menunggu rombongan berikut. Sembari menunggu, beberapa rekan ada yang melaksanakan sholat ashar dulu. Ketika selesai sholat, mulailah terjadi hal2 yang tidak diinginkan. Rekan2 kita mendapatkan pukulan disana sini dengan menggunakan kayu. Salah satunya (saya lupa namanya) tersungkur berlumuran darah yang keluar dari kepalanya. Melihat situasi ini the Jakmania kembali diungsikan menjauh dari stadion.
1 bis pertama tiba di Stadion Siliwangi. Viking siap menyambut dan mempersilahkan masuk ke stadion, padahal tiket belum di tangan. Sayang hal yang dikhawatirkan Viking terbukti. Perlahan tapi makin lama makin banyak datanglah bobotoh nyamperin the Jak dengan sikap yang tidak simpatik. Melihat gelagat buruk ini Viking minta the Jak tuk keluar dulu ke stadion sambil menunggu rombongan berikut. Sembari menunggu, beberapa rekan ada yang melaksanakan sholat ashar dulu. Ketika selesai sholat, mulailah terjadi hal2 yang tidak diinginkan. Rekan2 kita mendapatkan pukulan disana sini dengan menggunakan kayu. Salah satunya (saya lupa namanya) tersungkur berlumuran darah yang keluar dari kepalanya. Melihat situasi ini the Jakmania kembali diungsikan menjauh dari stadion.
Rombongan besar 8 buah bis akhirnya tiba juga. Tapi karena
terlambat, stadion Siliwangi sudah penuh sesak. Lagipula kita tetap tidak
berhasil mendapatkan tiket. Panpel memang kelihatan salah tingkah dan berusaha
mengumpulkan dari calo2 yang masih beredar di sekitar stadion, namun jumlahnya
juga tidak memadai hanya 300 lembar. Sementara bobotoh yang masih berada di luar
juga mulai melakukan serangan terhadap the Jakmania. Saya sempet coba
menenangkan dan cekcok dengan seorang bobotoh yang ngambil dengan paksa
kacamata anggota kita. Bobotoh itu bilang kalo dia kesal sama anak Jakarta
karena mereka juga diperlakukan dengan tidak simpatik di Jakarta ketika
menyaksikan pertandingan Persijatim vs Persib di Lebak Bulus. Mereka tidak mau
tau kalo Persijatim tu beda dengan Persija. Seingat saya kejadian ini sempat
direkam foto oleh wartawan dari Tabloid GO dan terpampang jelas esoknya di
media tersebut. Dan kalo ga salah yang nyerang kita tu pake kaos Stone Lovers
dan Persib. Mungkin ada juga yang laen karena Saya dah lupa dan kurang jelas.
Saya lalu ngambil inisiatif tuk nyari rombongan pertama yang
dateng duluan dan mengajak mereka tuk gabung ke rombongan besar. Disana saya
minta maaf ke semua anggota karena gagal membawa rombongan sampai masuk ke
stadion. Di situ dari Panpel juga sempat minta maaf. Namun kondisi ini tidak
bisa diterima oleh seluruh rombongan, bahkan mereka juga tidak mau berjabat
tangan dengan 3 orang Viking yang masih setia mengawal meski pertandingan sudah
berlangsung.
Ketika rombongan hendak pulang, tiba2 kita diserang lagi oleh bobotoh yang masih nunggu di luar stadion. Kondisi ini jelas tidak bisa diterima. Sudah ga bisa masuk masih juga diserang. Akhirnya kita balas perlakuan mereka. Jumlah bobotoh di luar stadion masih ratusan sehingga terjadilah bentrokan yang mengakibatkan pecahnya kaca2 mobil akibat terkena lemparan dari kedua kubu. Ketika polisi datang, keributan mereda dan the Jakmania mulai beranjak pulang. Sempat pula terjadi bentrok beberapa kali ketika rombongan berpapasan dengan bobotoh yg pulang karena tidak kebagian tiket.
Ketika rombongan hendak pulang, tiba2 kita diserang lagi oleh bobotoh yang masih nunggu di luar stadion. Kondisi ini jelas tidak bisa diterima. Sudah ga bisa masuk masih juga diserang. Akhirnya kita balas perlakuan mereka. Jumlah bobotoh di luar stadion masih ratusan sehingga terjadilah bentrokan yang mengakibatkan pecahnya kaca2 mobil akibat terkena lemparan dari kedua kubu. Ketika polisi datang, keributan mereda dan the Jakmania mulai beranjak pulang. Sempat pula terjadi bentrok beberapa kali ketika rombongan berpapasan dengan bobotoh yg pulang karena tidak kebagian tiket.
Beberapa waktu kemudian ketika Tim Nasional akan bertanding
di Senayan, Viking Jakarta berniat datang. Saya melihat gelagat kurang baik
jadi gw minta mereka tuk selalu jalan berdampingan dengan saya. Ketika
pertandingan selesai, ada sedikit cekcok antara beberapa orang the Jakmania
dengan pendukung PSIS Panser Biru Jakarta. Saya kemudian meminta Sdr Aceng tuk
ngawal Panser Biru hingga mereka pulang. Ketika saya hendak kembali ke
rombongan Viking, ternyata mereka sudah diserang oleh sekelompok the Jakmania.
Buru- buru saya lari kesana dan ngambil lagi syal Persib yang sudah diambil.
Viking terus dikawal dan dibantu seorang anggota dari Tanjung
Duren. Di depan, seorang anggota Viking yang mengalami serangan jantung dibawa
naik taksi tuk pulang. Sisanya saya temenin sampe Polda Metro Jaya. Kalo ga
salah ad Viking Depok yang namanya Rusdi. Sebetulnya menurut saya serangan the
Jak saat itu tidak separah ketika kejadian di Bandung. Toh tidak ada satupun
anak Viking yang cedera. Cuma sayang ternyata di antara mereka ada juga yg
berasal dari Bandung dan entah apa yang mereka ceritakan disana, Viking
langsung membalas ketika kita bertandang ke Cimahi melawan Persikab Kabupaten
Bandung.
The Jakmania awalnya bebas bernyanyi dan memberikan dukungan
ke Persija. Tapi Viking yang awalnya berada di seberang tribun kita mulai
bergerak menghampiri tanpa ada satupun usaha pencegahan dari Panpel. Ketika
dekat mereka langsung meneriakkan kata2 penuh kebencian disertai lemparan
benda2 keras dan botol ke arah kita. Salah satunya mengenai Sdri Temi yang
langsung jatuh pingsan. Saya coba menelpon Sdr Heru Joko Ketua Umum Viking tuk
minta bantuan menghalau anggotanya. Heru saat itu bilang kalo dia masih di
perjalanan tapi akan segera datang. Belakangan saya dapat kabar dari seorang
wartawan kalo Heru ternyata sudah tiba sejak awal pertandingan ?. Ketika
pertandingan usai, Panpel meminta the Jakmania bertahan dulu di tengah lapangan
hingga suasana aman.
The Jakmania kemudian keluar stadion dengan pengawalan ketat.
Diluar kita diangkut dengan truk polisi dan panser menuju jalan tol dimana bus2
kita sudah menunggu. Sampai disana kita mendapati bus kita dalam kondisi hancur
berat. Salah seorang anggota yang usianya mencapai 70 tahun lebih ternyata
sudah berada di dalam bis ketika penyerangan berlangsung. Dia jadi saksi
bagaimana seluruh tas dan perbekalan diambil oleh Viking yang tidak bertanggung
jawab tersebut. Saya langsung telpon lagi Heru Joko tuk protes keras kenapa dia
tidak berusaha meredam amarah anggotanya dan kenapa dia berbohong mengatakan
kalo dia belum tiba di stadion.
Sejak saat itulah api dendam dan permusuhan terus berkobar di
kedua belah pihak. Puncaknya di acara Kuis Siapa Berani di Indosiar. Acara ini
diprakarsai oleh Sigit Nugroho wartawan Bola yang terpilih menjadi Ketua
Asosiasi Suporter Seluruh Indonesia. Waktu itu Sigit sempat telpon saya dan
minta supaya the Jak yg dateng jangan banyak2 tuk menghindari bentrokan. Gw
tunjuk 20 orang peserta dab 3 orang cadangan sesuai permintaan Indosiar, plus 1
orang lagi bagian dokumentasi. Mereka cuma saya ijinin pake 3 buah mobil
pribadi, karena kalo saya nyewa bis nanti banyak yang ngikut. Saya
sendiri ga ikut acara itu karena harus kerja.Sayang bentrokan ternyata ga
bisa dihindari. Bukan saya memihak tapi faktanya memang Viking yang mulai.
Mereka neriakin yel2 “Jakarta Banjir” yang dibales juga oleh the Jak. Suasana
memanas hingga akhirnya terjadi benturan fisik. Ketika ditelpon saya langsung
menuju Indosiar pake taksi. Sampe disana sebagian the Jakmania sudah diluar
Indosiar, di dalam saya liat 6 orang the Jak sedang berselisih dengan Viking. Melihat
hal yang tidak sebanding ini saya langsung mendesak ke arah Viking tanpa tidak
tau siapa yang saya serang itu. Sebelumnya saya nyamperin dulu Aremania dan
Pasopati yang hadir disana. Yang saya heran kenapa Viking hadir disana dalam
jumlah yang cukup besar, 2 bis berisi 74 orang.
Letak Indosiar di Jakarta, jadi ga heran pelan - pelan
berdatanganlah para suporter Persija kesana. Suasana sudah tidak
terkendali dan atas inisiatif Polisi dan Indosiar, Viking langsung diungsikan
dengan menggunakan truk Polisi. Namun kejadian ini ternyata dah menyebar luas
kemana-mana hingga akhirnya terjadilah penyerangan terhadap rombongan Viking di
tol Kebon Jeruk.
Setelah kejadian itu saya beberapa kali mendapat panggilan dari pihak kepolisian. Saat itu saya membantah kalo terjadi penyerangan yang memang dikoordinir oleh the Jakmania. Juga saya bantah kalo terjadi perampokan.Saya juga heran gimana Viking menyatakan klo hadiah menang kuis dirampok the Jak padahal hadiah itu kan belum diserahkan pihak Indosiar. Hadiah untuk the Jak pun sampe sekarang ga kita terima. Saat itulah nama the Jakmania menjadi buruk. Di mata media the Jakmania tidak menerima kalah sehingga menyerang. Opini sudah terbentuk dan masyarakat di Bandung juga ikutan menghujat, sementara di Jakarta menyayangkan.
Ya sudahlah. Biarin orang ngomong apa, tapi ga menyurutkan kebanggaan saya terhadap Persija dan the Jakmania apapun kondisinya. Paling tidak di mata gw sekarang Viking cuma bisa bekoar nantang tapi ketika kalah mereka malah ngadu ke polisi. Sesuatu yang dimata gw sangat tidak suporter.
Setelah kejadian itu saya beberapa kali mendapat panggilan dari pihak kepolisian. Saat itu saya membantah kalo terjadi penyerangan yang memang dikoordinir oleh the Jakmania. Juga saya bantah kalo terjadi perampokan.Saya juga heran gimana Viking menyatakan klo hadiah menang kuis dirampok the Jak padahal hadiah itu kan belum diserahkan pihak Indosiar. Hadiah untuk the Jak pun sampe sekarang ga kita terima. Saat itulah nama the Jakmania menjadi buruk. Di mata media the Jakmania tidak menerima kalah sehingga menyerang. Opini sudah terbentuk dan masyarakat di Bandung juga ikutan menghujat, sementara di Jakarta menyayangkan.
Ya sudahlah. Biarin orang ngomong apa, tapi ga menyurutkan kebanggaan saya terhadap Persija dan the Jakmania apapun kondisinya. Paling tidak di mata gw sekarang Viking cuma bisa bekoar nantang tapi ketika kalah mereka malah ngadu ke polisi. Sesuatu yang dimata gw sangat tidak suporter.
Semenjak terjadi permusuhan dengan the Jakmania, apalagi
setelah kejadian Indosiar, Viking berkembang pesat menjadi suporter yang
dominan di Bandung. Mereka terus menebarkan kebencian ke the Jak dengan
mengeluarkan kaos - kaos dan lagu- lagu yang bersifat menghujat the Jak.
Reaksi anggota the Jakmania juga heboh. Mereka rame-rame bikin kaos yang balas
menghujat viking. Tapi semua ga ada yang jadi karena saya melarang seorangpun
tuk bikin kaos yang bertuliskan viking/persib meski dalam bentuk hujatanpun.
Bagi saya tulisan yang pantas berada di kaos suporter Persija hanyalah PERSIJA
dan THE JAKMANIA.
Cuma akhirnya saya nyerah juga, biar gimana saya ga mungkin ngelawan arus trus. Ini terjadi ketika Ismed Sofyan diserang sama Viking di Bandung ketika uji lapangan. Kondisi kaya gini dah ga bisa saya terima. Sejak itulah bertubi-tubi keluar desain- desain dan yel-yel serta lagu menghujat mereka. Cuma tetep ada bedanya the Jak sama Viking. Kalo the Jak nyanyi hujatan hanya saat pertandingan melawan Persib, tapi klo Viking sepertinya hendak melakukan propaganda kepada anggotanya dan masyarakat bola. Mereka terus melakukan hujatan meski saat itu Persib tanding melawan tim lain.
Sikap ini justru malah mengobarkan api kebencian suporter Persija terhadap Viking. Sehingga the Jakers banyak yang benci mereka bukan karena tau kejadian awalnya, tapi karena mereka ga suka dikata-katain terus.
Cuma akhirnya saya nyerah juga, biar gimana saya ga mungkin ngelawan arus trus. Ini terjadi ketika Ismed Sofyan diserang sama Viking di Bandung ketika uji lapangan. Kondisi kaya gini dah ga bisa saya terima. Sejak itulah bertubi-tubi keluar desain- desain dan yel-yel serta lagu menghujat mereka. Cuma tetep ada bedanya the Jak sama Viking. Kalo the Jak nyanyi hujatan hanya saat pertandingan melawan Persib, tapi klo Viking sepertinya hendak melakukan propaganda kepada anggotanya dan masyarakat bola. Mereka terus melakukan hujatan meski saat itu Persib tanding melawan tim lain.
Sikap ini justru malah mengobarkan api kebencian suporter Persija terhadap Viking. Sehingga the Jakers banyak yang benci mereka bukan karena tau kejadian awalnya, tapi karena mereka ga suka dikata-katain terus.
Belakangan Komisi Disiplin mengeluarkan larangan akan hal-hal
seperti ini. Terlambat! Dan penerapannya juga ga konsisten, masih banyak yang
tetap melakukannya, bukan hanya Viking atau the Jakmania tapi hampir di semua
stadion di Indonesia.
Sebetulnya ada juga pihak2 yang mengusahakan perdamaian. Panpel Persib pernah berinisiatif mempertemukan the Jakmania dan Viking di Bandung. Saya sendiri hadir saat itu bersama 2 orang lagi, Heru Joko hadir bersama 3 orang temannya, Panpel Persib dan Manajer Persija saat itu Bpk IGK Manila. Tapi pertemuan tersebut buntu karena tidak ada niat dari Heru Joko tuk berdamai.
Perseteruan makin melebar. Semakin banyak Viking yang masuk ke website the Jakmania dan menebarkan virus kebencian … semakin banyak dan besarlah kebencian the Jakers ke mereka. Bahkan Panglima Viking Ayi Beutik sempat mengeluarkan pernyataan tuk menjaga kelestarian permusuhan ini seperti Barcelona dan Real Madrid.
Sebetulnya ada juga pihak2 yang mengusahakan perdamaian. Panpel Persib pernah berinisiatif mempertemukan the Jakmania dan Viking di Bandung. Saya sendiri hadir saat itu bersama 2 orang lagi, Heru Joko hadir bersama 3 orang temannya, Panpel Persib dan Manajer Persija saat itu Bpk IGK Manila. Tapi pertemuan tersebut buntu karena tidak ada niat dari Heru Joko tuk berdamai.
Perseteruan makin melebar. Semakin banyak Viking yang masuk ke website the Jakmania dan menebarkan virus kebencian … semakin banyak dan besarlah kebencian the Jakers ke mereka. Bahkan Panglima Viking Ayi Beutik sempat mengeluarkan pernyataan tuk menjaga kelestarian permusuhan ini seperti Barcelona dan Real Madrid.
Saya sih sebetulnya dah masa bodo dengan hal ini. Konsentrasi
saya sekarang kan di tim, dan the Jakmania sudah punya pengurus yang baru. Tapi
saya juga ga bisa tinggal diam bila permusuhan ini merembet ke tim
masing-masing. Setelah beberapa kali mendapat perlakuan buruk tiap bermain di
Bandung, akhirnya the Jak melakukan pembalasan pada bis Persib di Lebak Bulus.
Jujur, saya tidak setuju dengan cara seperti ini, meski saya juga tidak
menyalahkan. Seminggu sebelumnya saya dah bilang di forum the Jakmania di sekretariat
Lebak Bulus, kalo Heru Joko ketua Viking, ikut bantu mengamankan bis Persija di
Bandung. Ia bahkan berada langsung dalam bis Persija. Tapi masa disana memang
sudah sulit terkendali bahkan oleh ketuanya sekalipun. Apa boleh buat? The
Jakmania sudah melaksanakan pelampiasan dendamnya, sayangnya dengan melakukan
tindakan yang sebelumnya mereka cela.
Sekarang permusuhan the Jakmania kontra Viking menjadi warna
tersendiri bagi sepakbola Indonesia. Seorang sutradara tertarik menjadikan
perseteruan ini sebagai inspirasi dalam filmnya yang berjudul ROMEO &
JULIET. Lucunya di tengah perseteruan, mereka justru kompak untuk menolak film
ini dengan alasannya masingmasing. Bedanya di Bandung .Ketua Viking dengan
didukung anggotanya membuktikan ucapannya dengan menggagalkan pemutaran film
ini. Sementara di Jakarta justru sebaliknya, meski pimpinan menyatakan akan
menuntut tapi toh hampir semua bioskop-bioskop di jabodetabek dipenuhi oleh
orang oren yang memang sudah ga sabar menanti film ini diputar.
Nah, itulah kisah panjang tentang permusuhan 2 kelompok
suporter besar di Indonesia, paling engga dari kacamata saya. Tulisan ini
dibuat atas permintaan seorang bobotoh yang penasaran dengan sebab musabab
permusuhan tersebut. saya juga ga suka dengan orang yang berkomentar sinis baik
terhadap the Jakmania maupun Viking. Mereka itu tidak tau apa2, bisanya cuma
menghakimi aje. Ada hak apa mereka menghujat? Liat dulu kisahnya baru mereka
akan berpikir dan bantu mencarikan solusi.
Terima kasih :).
Taipan Indonesia | Taipan Asia | Bandar Taipan | BandarQ Online
BalasHapusSITUS JUDI KARTU ONLINE EKSKLUSIF UNTUK PARA BOS-BOS
Kami tantang para bos semua yang suka bermain kartu
dengan kemungkinan menang sangat besar.
Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
Cukup Dengan 1 user ID sudah bisa bermain 7 Games.
• AduQ
• BandarQ
• Capsa
• Domino99
• Poker
• Bandarpoker.
• Sakong
Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
customer service kami yang profesional dan ramah.
NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
• FaceBook : @TaipanQQinfo
• WA :+62 813 8217 0873
• BB : D60E4A61
Come & Join Us!!
Dapatkan Penghasilan Tambahan Dengan Bermain Poker Online di www , SmsQQ , com
BalasHapusKeunggulan dari smsqq adalah
*Permainan 100% Fair Player vs Player - Terbukti!!!
*Proses Depo dan WD hanya 1-3 Menit Jika Bank Tidak Gangguan
*Minimal Deposit Hanya Rp 10.000
*Bonus Setiap Hari Dibagikan
*Bonus Turn Over 0,3% + 0,2%
*Bonus referral 10% + 10%
*Dilayani Customer Service yang Ramah dan Sopan 24 Jam NONSTOP
*Berkerja sama dengan 4 bank lokal antara lain : ( BCA-MANDIRI-BNI-BRI )
Jenis Permainan yang Disediakan ada 8 jenis :
Poker - BandarQ - DominoQQ - Capsa Susun - AduQ - Sakong - Bandar Poker - Bandar 66
Untuk Info Lebih Lanjut Dapat menghubungi Kami Di :
BBM: 2AD05265
WA: +855968010699
Skype: smsqqcom@gmail.com
bosku minat daftar langsung aja bosku^^